Pengukuran Cholinesterase dan Pencegahan Dampak Pestisida pada Petani
DOI:
https://doi.org/10.53690/ipm.v1i1.24Keywords:
Cholinesterase, Pestisida, APD, PetaniAbstract
Peningkatan hasil pertanian dilakukan melalui pengendalian hama penyakit dengan melakukan penyemprotan pestisida. Pestisida adalah racun yang dapat mengganggu kesehatan. Petani adalah pekerjaan yang sebagian besar dilakukan oleh masyarakat di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros dan menjadi mitra dalam pengabdian ini. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu belum mengetahui tingkat keterpaparan pestisida, belum mengetahui dampak negatif pestisida dan belum memiliki Alat Pelindung Diri (APD) pada saat penyemprotan. Solusinya yaitu : (1) Pemeriksaan cholinesterasi, (2) Penyuluhan pencegahan dan pengobatan dampak pestisida, dan (3) Pemberian APD. Kegiatan dilaksanakan selama 5 bulan dengan pembiayan dari Yayasan Wakaf UMI. Keluarannya dalam bentuk publikasi pada media massa (cetak/elektronik), peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat, serta peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat. Hasil pengabdian masyarakat yaitu (1) pemeriksaan cholinesterase telah dilakukan kepada 10 orang dengan hasil bahwa yang mengalami keracunan ringan sebanyak 3 (30%) dan keracunan sedang sebanyak 2 (20%), (2) penyuluhan mengenai pencegahan dan dampak pestisida dengan melakukan kunjungan rumah dan petani mengalami peningkatan pengetahuan Pertolongan Pertama Keracunan Pestisida, pengelolaan dan penyemprotan pestisida yang sehat dan aman serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,(3) Pemberian APD khususnya masker dan sarung tangan untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pengelolaan dan penyemprotan pestisida. Disarankan perlunya pemeriksaan cholinesterase secara berkala, bimbingan teknis penyemprotan pestisida yang sehat dan aman serta perlunya aturan yang mewajibkan petani mengelola pestisida seperti pembuangan pestisida yang aman dan tidak mencemari lingkungan